Wisata Kawah Tangkuban Perahu, Kawah dan Gunung yang Indah

Kawah Tangkuban Perahu – Di antara hamparan pegunungan hijau di Jawa Barat, Gunung Tangkuban Perahu. Gunung berapi aktif ini bukan hanya menyimpan cerita rakyat yang melegenda, tetapi juga menawarkan panorama alam yang luar biasa indah. Sebagai seorang jurnalis dan pecinta alam, saya berkesempatan untuk menjelajahi kawah Tangkuban Perahu dan merasakan langsung keagungannya.

Keingian Berkunjung ke Kawah Tangkuban Perahu

Keinginan untuk menapaki jejak legenda Sangkuriang dan Dewi Dayang Sumbi, dua tokoh dalam kisah rakyat Tangkuban Perahu, menjadi daya tarik utama saya untuk mengunjungi tempat ini. Selain itu, rasa penasaran akan keindahan kawah aktif dan panorama alamnya yang konon memukau, semakin mendorong saya untuk melakukan perjalanan ini.

Baca Juga : Farmhouse Lembang: Harga Tiket, Lokasi dan Wahana Terbaru

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu berasal dari legenda cerita rakyat pada zaman dahulu. Kisahnya berawal dari Dayang Sumbi, seorang puteri raja yang hamil di luar nikah sehingga dirinya diasingkan ke dalam hutan. Kemudian ia melahirkan anaknya yang berjenis kelamin laki-laki dan diberi nama Sangkuriang. Setelah Sangkuriang beranjak dewasa ia pergi merantau hingga mendapatkan ilmu sakti dan sang ibu Dayang Sumbi memiliki kelebihan tidak akan tua dan selalu awet muda.

Saat Sangkuriang kembali, ia jauh cinta dengan seorang perempuan yang ternyata adalah ibunya sendiri. Ia tidak mengetahuinya karena ibunya awet muda dan sangat cantik. Ia pun bersikeras untuk menikahi Dayang Sumbi namun sang ibu tidak mau karena tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Karena Sangkuriang terus memaksa, akhirnya Dayang Sumbi memberi persyaratan untuk membuat sebuah bendungan dan kapal besar yang kini dikenal sebagai Tangkuban Perahu.

Menjelajahi Kawah Ratu

Perjalanan saya menuju Kawah Ratu, kawah utama Tangkuban Perahu, dimulai dengan trekking melalui jalur yang teduh dan dikelilingi pepohonan rindang. Udara segar dan sejuk menemani langkah kaki saya, membawa rasa damai dan ketenangan. Setibanya di kawah, saya disuguhkan pemandangan yang luar biasa indah. Danau kawah berwarna biru kehijauan dengan asap belerang yang mengepul, menciptakan panorama yang begitu memesona.

Daya tarik utama Kawah Ratu terletak pada danau kawah yang aktif mengeluarkan gelembung-gelembung lumpur panas. Warna birunya yang jernih dan asap belerang yang mengepul menciptakan suasana mistis sekaligus memukau. Saya pun tak tahan untuk mengabadikan momen indah ini dengan kamera saya.

Menelusuri Kawah Upas

Berbeda dengan Kawah Ratu yang aktif, Kawah Upas menawarkan suasana yang lebih tenang dan misterius. Di sini, saya menemukan kawah kering dengan dasar yang berwarna putih kekuningan. Aroma belerang yang cukup menyengat terasa di udara, mengingatkan saya akan kekuatan alam yang luar biasa.

Di Kawah Upas, saya juga menemukan beberapa pohon pinus yang tumbuh di sekitar kawah. Pohon-pohon ini tampak kerdil dan daunnya berwarna kuning kecoklatan, akibat pengaruh gas belerang yang keluar dari kawah. Pemandangan ini semakin menambah kesan misterius dan unik pada Kawah Upas.

Menikmati Keindahan Alam Sekitar

Selain menjelajahi kawah, saya juga menyempatkan diri untuk menikmati keindahan alam di sekitar Gunung Tangkuban Perahu. Hamparan kebun teh yang hijau membentang luas, dihiasi dengan rumah-rumah penduduk yang sederhana, menciptakan pemandangan pedesaan yang begitu asri. Udara sejuk dan segar di kawasan ini membuat saya merasa betah dan ingin berlama-lama.

Rute Menuju Kawah Tangkuban Perahu

Destinasi wisata ini dapat diakses menggunakan motor, mobil, maupun bus. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan melihat pemandangan yang menenangkan mata.

Dilansir dari website West Java Conservation, terdapat beberapa rute yang dapat dilalui ketika ingin pergi ke Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu, yaitu:

  • Jika dari arah Barat Daya, Kota Cimahi, jaraknya sekitar 39 km dengan kondisi jalan yang baik
  • Selain itu, apabila ingin mencoba jalur lain, wisatawan dapat melewati Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, melalui Jl. Kolonel Masturi, kemudian masuk ke Jalan Perkebunan Sukawana. Namun, kondisi jalannya kurang baik
  • Dari arah Utara, yaitu Kota Subang, hanya berjarak 25 km dengan kondisi jalan yang normal
  • Dari arah Timur, wisatawan dapat melalui Jl. Raya Bandung – Subang, lewat jalur Jl. Perkebunan PTPN VIII Ciater
  • Apabila dari arah Kota Bandung, jarak tempuhnya sekitar 29 km untuk sampai ke tujuan.

Baca Juga : The Great Asia Africa Lembang, Wisata keliling 6 Negara

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Waktu terbaik untuk mengunjungi Gunung Tangkuban Perahu adalah pada musim kemarau, yaitu antara bulan April hingga Oktober. Pada musim ini, cuaca cerah dan tidak terlalu banyak hujan, sehingga ideal untuk melakukan trekking dan menikmati pemandangan alam.

Biaya dan Tiket Masuk

Harga tiket masuk ke kawasan Gunung Tangkuban Perahu adalah Rp20.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp100.000 per orang untuk wisatawan mancanegara. Biaya ini sudah termasuk biaya parkir dan asuransi.

Tips Berkunjung

Berikut beberapa tips untuk kamu yang ingin mengunjungi Gunung Tangkuban Perahu:

  • Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk trekking.
  • Bawalah air minum yang cukup, karena di kawasan gunung tidak banyak penjual.
  • Gunakan topi dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari sinar matahari.
  • Jagalah kebersihan dan kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Baca informasi seputar Hiburan lainnya hanya di Optimakit

Kesimpulan

Kunjungan saya ke Gunung Tangkuban Perahu merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Keindahan alamnya yang luar biasa, legenda rakyat yang melegenda, dan suasana yang tenang dan sejuk membuat saya merasa terkesan. Saya sangat merekomendasikan tempat ini bagi para pecinta alam dan budaya yang ingin merasakan sensasi petualangan yang unik dan menarik.

Copyright by : https://optimakit.com/